Selasa, 07 Desember 2010

FFI 2010

Senin kemarin, tanggal 6 November 2010 bertepatan dengan Malam penganugrahan FFI 2010. Saya dan teman kantor termasuk Finalis Eagle Awards yang filmnya masuk nominasi kategori Film Dokumneter, Rossniawanti dengan filmnya "Beasiswa Pendidikan Ala Bajo" menghadiri acara tersebut. Syang partner Ross Tomi sudah harus pulang ke Kendari setelah kemarin melakukan taping Kick Andy.

Saat berangkat sekitar pukul 18.30, kami ditemani dengan hujan yang sedang cukup membuta kami kerepotan. Sesampainya di sana kami langsung mengarah ke loby Ballroom dengan tujuan agar tidak kejauhan, ternyata salah kami justru harus jalan kaki lagi untuk sampai di Ballroom. Selain itu juga perjalanan kami agak terhambat karena harus ke sini situ dulu, alhasil kami naik eskelator untuk sampai di atas. Yup akhirnya kami pun sampai di atas, kami berbaur dengan para tamu yang datang, tak pelak artis artis ibukota satu tempat makan dengan kami, kami pun langsung mengambil makanan dan tak lupa berfoto foto untuk mendokumentasikan malam ini. Sekitar pukul 21.05 panitia pun eminta untuk masuk, kami agak terpisah karena ada sebagian yang masih di toilet. Jadi beberapa orang masuk duluan dengan harapan bisa mendapatkan kursi yang nyaman dan sudah mempersiapkan 7 kursi karena kami datang ber-7. Ternyata tidak, di kursi yang disediakan tidak ada nomor sesuai undangan yang kami dapat. Akhirnya kita beberapa kali pindah tempat duduk, dan akhirnya kita duduk di bangku yang sudah ada keterangan film yang masuk nominasi.

Acara dimulai dengan Pertunjukan musikal seperti drum band. Ada Igo Idol, Giring Nidji dan lain lain. Lalu satu satu pembacaan kategori dibacakan. Kami berfikir "kira kira kapan, pebacaan untuk film Dokumenter terbaik" . Acara malam tersebut dimeriahkan oleh ST 12, Kotak, Afgan dan Nidji. Beberapa kategori pun dibacakan, "Penyutradaraan Terbaik" yang dimenangkan oleh Benny Setiawan. Kemudian "Aktris Wanita terbaik" yang dimenangkan oleh Laura Basuki.....dan akhirnya pembacaan kategori "Film Dokumenter Terbaik" setelah kami agak "senam jantung" akhirnya dimenangkan oleh film dokumenter "Hari hari terakhir Bung Karno" membayangkan betap beratnya saingan kami....tapi saya yakin mungkin emang belum beruntung, dan kami berfikir untuk menang mudah tapi ternyata salah  :)

Yup, setelah itu kami melihat Nidji tampil, jujur dari pengisi acara tersebut Nidji lah yang paling menarik perhatian saya membawakan lagu soundtrack dari film "Sang Pencerah" dan yang paling menarik adalah hanya Giring yang memakai kaos film "Sang Pencerah" terlihat sangat satir mengingat kontroversi film tersebut di FFI ini. Tapi yang perlu diapresiasi adalah bagaimana semangat insan film di Indonesia untuk terus berkarya memang akan banyak hambatan ke depannya, tapi terlalu picik jika kita hanya menyalahkan, lebih bijak adalah saat kita mendukung atas nama kreativitas

-Fajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar