Kamis, 06 Januari 2011

Indonesia punya Sambal! tolong jangan di "nodai"

Berbagai macam sambal ada di Indonesia, sambal terasi, sambel korek sambel ijo dan lain lain. Terkejut saya waktu menonton berita televisi bahwa harga Cabai melambung bahkan di sangka sangka tembus sampai 100 ribu per kg. Gila! sungguh gila saya pernah ingat tahun 2002 harga Cabai tembus 50 ribu per kg, peningkatan 100% untuk sebuah kebutuhan pangan. Semua masakan tanpa sambal rasanya kurang, Tukang bubur di rumah saya pernah bilang "Bubur gak pake sambal, kaya kampung gak ada RTnya"....betul memang, sambal memberikan sensasi pedas bagi penikmatnya. Saya sendiri termasuk yang menyukai sambal, sambal ijo, sambal terasi dan sambal rujak. Saat ini orang akan memilih membeli daging atau bahkan perhiasan mengingat harga Cabai yang melambung tinggi. Pemikiran saya, sebenarnya siapa atau apa yang menyebabkan harga ini melambung? cuaca? memang harus dimaklumi tapi kalau karena "kenakalan" oknum sepertinya tidak dapat diberi ampun. Di mana mata rantai itu terputus, dari produsen ke konsumen? apakah betul dengan isu yang beredar bahwa kenaikan Cabai dikarenakan ulah Petani dan Distributor, semakin banyak berpindah tangan semakin naik harganya.
Kesejahteraan yang saya rasa adalah salah satu penyebab kenaikan harga Cabai ini. Kesejahteraan petani, di mana mereka cuma mendapat untung sedikit bahkan tidak ada unutng sama sekali ketika menjualnya kepada distributor maupun tengkulak. Pemerintah harus menempatkan pengawasan secara independen dan komunikasi harus terjalin anatara pedagang dan pemerintah, agar segala kecurangan dapat di atasi. Selain itu penimbunan barang produksi juga sangat marak sekarang ini, setelah ditimbun lalu kemudian dijual dengan harga lebih tinggi, wow..... sejauh ini saya cukup merasakan kenaikan harga Cabai ini. Beberapa waktu lalu saya makan di warung nasi, saya biasa meminta porsi sambal yang banyak, tapi penjualnya berkata "Waduh mas, udah harga Cabai mahal" saya cuma bisa membalas dengan tersenyum dan mengiyakannya. Saya kasihan dengan penjual itu di satu sisi dia harus menjual sambal tapi di satu sisi lain harus berfikir bagaimana menyiasati harga Cabai yang mahal tentu tidak diganti dengan Cabai busuk kan?
Lalu saat saya ingin ngopi, biasanya ada gorengan dan samabal kacang, tapi ada yang mehilang, Cabai rawit yang selalu tersaji, diperuntukkan untuk orang yang tidak suka sambal kacang. Semoga saja masalah ini cepat teratasi, kalau tidak mungkin Warung masakan Padang tidak akan menjual masakan pedasnya....

-Fajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar