Rabu, 12 Januari 2011

Birokrasi

Hari ini saya sempat mampir ke Kantor Pajak di dekat rumah. Hal itu karena sudah waktunya akan membayar pajak motor, walaupun belum habis tapi mumpung punya rezeki toh tidak ada salahnya. Saya sampai, dan ternyata parkiran penuh, jadi saya memarkir motor saya di samping gedung. Saat saya berjalan akan masuk ke dalam gedung, tiba tiba tukang parkirnya bilang "Mas mau perpanjang? saya bantu mas" saya bergumam dalam hati "Pantes Gayus susah di hukum, yang dibawah ajah dah kaya gini" lalu saya tersenyum dengan dia " Maaf mas, makasih " sambil tersenyum karena dia juga cari uang juga. Sesampainya di dalam ruangan mulai saya minta formulir dan mengisi, di proses ini agak lama karena saya agak agak lupa, maklum 1 tahun sekali kan? akhirnya setelah selesai saya naik ke lantai 3 untuk mengambil kupon pendaftaran. Yup dimulai sudah "Mas slip pembayaran yg tahun lalu mana?" "Waduh mas ada di rumah" sambil agak gugup kemudian masnya menjawab "Ya udah kamu ke sebelah minta back upnya" setelah itu saya minta ke ruangan sebelah. Setelah selesai akhirnya saya ke tempat yang tadi untuk meninta kupon. Setelah selesai saya turun ke lantai 2 untuk menaruh berkas STNK, KTP dan formulir pendaftaran. Setelah itu saya menunggu sampai nama saya dipanggil, di kasir sebelah, satu hal yang saya pikirkan, bagaimana bisa mendengar saat penjaga kasir memanggil nama saya dengan kondisi ruangan yang seperti pasar ikan ini? akhirnya saya agak ke tengah dan mendapatkan tempat untuk berdiri, tapi yah dengan berdesak desakkan dengan orang orang yang tidak mau mengantri.
45 menit saya menunggu sampai nama saya dipanggil, akhirnya nama saya dipanggil, dengan susah payah saya berjalan ke depan kasir, saya tidak memikirkan orang orang yang sudah ada di depan untuk mengadu karena namanya belum dipanggil, yang penting saya sudah dipanggil. Memang agak egois, tapi siapa yang lebih egois, belum dipanggil sudah memenuhi depan loket kasir????
Seratus enam puluh tujuh ribu yang harus saya bayarkan, saya ambil tanda terima dan lagi lagi saya harus menunggu di loket sebelahnya untuk mengambil STNK dan KTP saya. Oke, 30 menit saya berdiri menunggu nama saya dipanggil. Keadaaan yang lebih membuat bosan, suara yang tercampur aduk antara loket 1 dengan yang lain, tidak ada hiburan karena TV dimatikan, lalu Galon air mineral di atas Dispenser yang kering kosong. Menambah nilai kurang dari pelayanan publik. Selain itu, calo yang tiba tiba langsung maju ke depan loket untuk mengambil barang titipan dari "kliennya" . Membuat saya berfikir, "ini legal yah? kok satpam dan polisi yang bertugas diem ajah" dan saya pun tidak berfikir banyak karena ini adalah urusan mereka, yang penting saya menjalankan kewajiban sebagai warga negara Indonesia yang baik. Waktu menunjukkan pukul 11.00 wib, saya sudah selesai dengan pengambilan STNK dan KTP. Berjalan keluar dengan hati yang lega, menuju tempat parkir sambil melihat orang orang yang masih datang, memenuhi tempat foto copy, "dilayani" oleh calo dan lain lain. Yah inilah biarokrasi kita, kalo mau cepat yah bayar mahal, kalo gak mau yah resiko ngantri...... gumam saya saat pergi dari tempat tersebut :)

-Fajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar